Dosen Lemondial Business School Raih Predikat 'Peserta Terbaik' Program PEKERTI Batch-25

JAKARTA -- Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Pariwisata dan Logistik Lentera Mondial atau Lemondial Business School Fransiscus Amonio Halawa, S.Kom., MM berhasil meraih predikat "Peserta Terbaik" dalam Pendidikan dan Latihan Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) Batch-25.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Instruksional (LP2AI) Universitas Pasundan (Unpas) pada tanggal 1 hingga 6 September 2025.

Prestasi ini mencerminkan dedikasi dan kemampuan tinggi Fransiscus dalam mengembangkan keterampilan instruksional dasar di level perguruan tinggi.

Fransiscus, yang juga adalah Ketua Sekolah Lemondial Business School menjadi salah satu yang terbaik dari 417 peserta program PEKERTI yang berasal dari berbagai kampus di seluruh Indonesia.

Ia mengatakan PEKERTI bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional dosen, khususnya dalam keterampilan pedagogis.

Tujuan utama PEKERTI meliputi kemampuan merancang program pembelajaran seperti silabus dan rencana pembelajaran semester, menguasai dasar-dasar komunikasi dan keterampilan mengajar, melaksanakan pembelajaran berdasarkan paradigma baru di perguruan tinggi, serta merancang dan melaksanakan evaluasi hasil belajar mahasiswa.

Program ini juga diarahkan untuk membantu dosen menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.

"Saya sangat bersyukur dan bangga dapat meraih penghargaan ini. Pelatihan PEKERTI memberikan banyak pengetahuan dan teknik baru yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas pengajaran saya. Saya berharap ilmu yang saya peroleh dapat saya terapkan secara maksimal demi kemajuan pendidikan di Lemondial Business School," katanya, Senin, 8 September 2025.

Adapun kompetensi pedagogik yang ingin dicapai oleh peserta Program PEKERTI mencakup beberapa aspek berikut:

1. Kemampuan merancang dan menyusun kurikulum serta Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang sesuai dengan standar dan kebutuhan pembelajaran.
2. Penguasaan dasar-dasar komunikasi dan keterampilan mengajar yang efektif untuk mendukung proses penyampaian materi dan interaksi dengan mahasiswa.
3. Mengelola kegiatan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi dan paradigma pembelajaran yang tepat sesuai perkembangan pendidikan tinggi.
4. Melaksanakan evaluasi hasil belajar mahasiswa dan penilaian proses pembelajaran secara objektif dan sistematis.
5. Penerapan etika dan moral dalam proses pembelajaran serta pengembangan soft skills untuk mendukung keberhasilan belajar mahasiswa.
6. Praktik mengajar secara langsung sebagai implementasi dari keterampilan teoretis yang telah dipelajari.

Dengan keberhasilan ini, Fransiscus berharap program PEKERTI terus dapat meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga pengajar dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.*